TUMBANGNYA DIKTATOR ASAD
Oleh: Irsyad Syafar
Bapak dan anak menjadi diktator selama 54 tahun lebih kurang. Bersama tentara dan anak buahnya, telah memberikan berbagai ragam kesusahan bagi rakyatnya sendiri. Ratusan ribu nyawa muslim yang telah mereka bantai dalam rentang waktu tersebut. Jutaan orang terusir keluar negeri sendiri. Sebagian besar ke Turki (jutaan), Yordania, negara-negara Arab lainnya dan juga bahkan ke Eropa.
Di dalam negeri sendiri, penjara-penjara kejam dan sadis menjadi tempat pembantaian dan penyiksaan. Yang paling terkenal mengerikan adalah penjara Shidnaya. Bahkan di dalamnya juga banyak wanita muslimah yang di penjara. Puluhan tahun tak pernah tahu kapan akan bebas atau keluar. Sebagian ada yang keluar dari ruangan pindah ke ruangan lain, untuk dua perlakuan saja: disiksa atau diperkosa. Kemaren malam sebagian mereka yang bebas keluar membawa anak-anak yang lahir dalam penjara.
Hari-hari ini kisah pilu penjara yang kejam dibicarakan di televisi dan media cetak. Penjara-penjara yang tidak manusiawi tersebar di berbagai wilayah Suriah. Ada penjara-penjara rahasia di bawah tanah atau dalam terowongan-terowongan panjang. Disitulah rezim diktator menyiksa lawan-lawan politiknya. Dan cara seperti ini merupakan perangai sebagian besar diktator negara Arab.
Kekejaman demi kekejaman dirasakan rakyat Suriah selama puluhan tahun. Akhirnya sang diktator tumbang dan kabur ke Moskow. Ekspresi kebahagian rakyat Suriah tidak bisa untuk dituliskan ataupun dilukiskan. Bebas dan merdeka baru mereka rasakan setelah puluhan tahun dalam penindasan diktator.
Begitulah, banyak negara muslim (Arab) yang berada di bawah kendali pemimpin yang diktator. Khususnya negara-negara sekeliling Palestina. Jangankan akan membantu muslim negara lain, kepada rakyatnya sendiripun para diktator ini sangat kejam. Setiap kali diktator tumbang, seringkali kemudian muncul diktator baru.
Harapan dan doa semua orang yang beriman, semoga Suriah segera dipimpin oleh pemimpin yang mencintai rakyatnya dan takut kepada Allah. Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan bagi kaum muslimin dimanapun berada. Dan semoga diktator-diktator lain segera juga tumbang. Dan itu akan membuka peluang untuk merdekanya Palestina. Allahu Akbar.
Komentar
Posting Komentar