MENANTI KEKUATAN YANG DISEGANI

*MENANTI KEKUATAN YANG DISEGANI*

Oleh: Irsyad Syafar

Dalam 100 tahun terakhir, negara-negara sunni dalam kondisi yang lemah. Dan semakin kesini semakin melemah. Tidak ada satupun yang disegani oleh negara kafir. Dan nyaris tidak mampu menjaga diri sendiri kecuali (bergantung) dengan bantuan negara kafir. Apalagi untuk menolong saudaranya negara sunni yang lain. Lebih tidak mampu lagi.

Negara-negara sunni juga tidak mampu memproduksi senjata sendiri yang dapat membuat tetangga-tetangganya segan dan tak mudah mengusiknya. Semuanya membeli kepada negara kafir. Sudah pasti tentunya tak akan dijualnya yang paling canggih. Pasti dikasihnya kualitas nomer dua atau bahkan nomer tiga.

Semenjak tahun 1948 P4lestina dijajah oleh israhell. Tidak satupun negara sunni yang mau dan mampu memerdekakannya. Karena, tidak ada yang berani melawan israhell. Sampai hari ini, P4lestina terus terjajah dan bahkan semakin tertindas. Malah, sebagian negara sunni ikut pula bekerjasama dengan israhell dan "melemahkan" perjuangan rakyat P4lestina. Ada yang melakukannya terang-terangan, dan ada pula yang diam-diam. Mungkin malu sama rakyatnya.

35 tahun yg lalu (2 Agustus 1990) Irak menjajah (menzhalimi) Kuwait, saudara dan tetangganya sendiri. Dua-duanya negara sunni. Tapi, tidak ada satupun negara sunni yang mampu menolong Kuwait dan "mengusir" penjajah Irak. Akhirnya, semuanya (Kuwait, Arab Saudi dan negara sunni sekitarnya) kompak untuk meminta tolong kepada Amerika dan sekutunya. Jadilah Amerika bercokol di Kuwait dan Arab Saudi sampai hari ini. Dan semua itu atas biaya dan tanggungan masing-masing negara itu.

Iran memang sedang dikuasai syiah. Semoga suatu hari mampu dikuasai oleh Sunni. Karena dahulu pernah 1000 tahun lebih, Iran dalam genggaman sunni. Namun paling tidak, Iran itu disegani oleh para tetangganya. Ia mampu memproduksi dan memodifikasi senjata sendiri. Bahkan ia mampu atau berani "mengusik" tetangga-tetangganya yang nakal. Dan sitetangga tidak berani sembarangan kepada Iran kecuali dengan bantuan (lagi-lagi) Amerika.

Bila banyak kaum muslimin sunni yang berbahagia karena Iran berani "merudal" israhell, dan memporak-porandakan sedikit gedung-gedung di Telaviv dan sekitarnya, itu bukan karena pro syiah. Tidak sama sekali. Itu karena rasa bahagia dan "terobatnya" hati kaum muslimin melihat israhell merasakan (sedikit) apa yang dirasakan oleh rakyat P4lestina, khususnya G4za. Kalau ada orang jahat yang sangat terkenal jahat, lalu ada yang berani menjahatinya, pastilah banyak orang yang senang. Itu sangat normal dan manusiawi. Yang tidak senang justru gak normal dan telah hilang rasa perikemanusiaannya.

Begitulah hari ini realita negara-negara sunni. Tidak saja lemah dalam persenjataan, juga lebih cendrung "nyaman berkawan" dengan amerika dan zionis, dari pada terkena gangguan dari Iran atau negara sunni lainnya. Jika hari ini Iran tumbang, karena memang kekuatannya sangat jauh di bawah Amerika dan israhell, maka tidak ada lagi kekuatan Islam yang "disegani" oleh negara kafir. Semuanya sudah dalam kendalinya, wajib "sami'naa wa atha'na.

Namun, kita (orang beriman) tidak boleh pesimis. Allah pasti akan memenangkan agamaNya. Dia punya cara dan kekuasaan untuk itu. Kita hanya perlu "memantaskan" diri untuk terpilih melakukannya. Siapa yang berpaling dari berjuang di jalan Allah, pasti akan diganti oleh Allah dengan kaum yang lain. Allah berfirman:

وَٱللَّهُ ٱلْغَنِىُّ وَأَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ ۚ وَإِن تَتَوَلَّوْا۟ يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوٓا۟ أَمْثَٰلَكُم.

Artinya: "Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang faqir (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. (QS Muhammad: 38).

Ada sebuah hadits shahih yang mengabarkan bahwa kalau orang beriman berpaling, maka Allah akan gantikan dengan orang-orang dari Persia. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dalam sunannya dan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya. Dan hadits ini dinyatakan shahih oleh Syekh Albany. Juga terdapat dalam shahih Bukhari dan Muslim dengan lafal yang sedikit berbeda:

Diriwayat dari Abu Hurairah ra. bahwa sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah, siapakah mereka yang Allah sebutkan akan menjadi pengganti kalau kami berpaling, dan mereka itu tidak seperti kami?" Rasulullah menjawab - dan waktu itu Salman Alfarisi (Asal Persia) duduk disampingnya - sambil memukul paha Salman, "Ini dan saudara-saudaranya." Beliau berkata:

والذي نفسي بيده لو كان الإيمان منوطا بالثريا لتناوله رجال من فارس.

"Demi Yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya iman itu tersangkut di atas bintang, sungguh akan diambil oleh orang-orang dari Persia." (HR Tirmidzi).

Persia itu adalah Iran. Rasulullah menyatakan kaum yang akan menggantikan bila orang beriman berpaling adalah mereka. Semoga segera Allah munculkan kaum beriman yang akan membebaskan negeri-negeri Islam dari tangan para penjajah. Wallahu A'lam.

Komentar