*Kembalikan Keperkasaan Kepanduan PKS*
_Momentum Agustus untuk Garda Terdepan Dakwah dan Keteladanan_
Agustus adalah bulan kebangkitan jiwa juang bangsa. Di bulan ini rakyat Indonesia bangkit melawan penjajahan, menegakkan kemerdekaan dengan darah dan air mata. Semangat itu harus mengalir pula ke dalam tubuh *Kepanduan PKS*, yang beberapa tahun terakhir seakan berjalan dengan semangat yang melemah, _nyaris tanpa ruh_ karena kurangnya ruang gerak dan perhatian dari struktur partai.
Padahal, kepanduan adalah _*garda terdepan, penjaga marwah, sekaligus wajah kedisiplinan dan keteladanan PKS.*_ Jika kepanduan kuat, seluruh tubuh partai akan tegak berwibawa. Sebaliknya, jika kepanduan redup, wibawa partai pun akan ikut memudar.
*Belajar dari Teladan Para Panglima Islam*
Sejarah Islam memberi banyak pelajaran tentang pentingnya kekuatan garda terdepan.
*Khalid bin Walid (Abu Sulaiman)*: panglima dengan kecerdasan strategi yang tak tertandingi. Dalam Perang Mu'tah, meski menghadapi pasukan Romawi yang berlipat ganda, Khalid mampu menyusun formasi hingga pasukan Muslim selamat kembali dengan kehormatan. Ia dijuluki Pedang Allah yang terhunus karena ketangguhan dan keberanian yang tak pernah mengenal kekalahan.
*Abu Ubaidah bin Jarrah*: sosok panglima yang lembut namun kokoh. Ketika pasukan Muslim menaklukkan Syam, Abu Ubaidah memimpin dengan penuh amanah, menjaga hak-hak penduduk, hingga rakyat yang sebelumnya musuh pun merasa aman di bawah kepemimpinannya. Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai "Aminul Ummah", orang yang paling dipercaya di antara umat ini.
*Umar bin Khattab*: seorang khalifah yang tegas dan penuh wibawa. Dalam Perang Yarmuk, Umar mengatur strategi besar dan mengirim panglima-panglima terbaik. Ketegasannya membuat lawan gentar, tetapi keadilannya membuat umat merasa aman. Beliau menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati adalah perpaduan antara kekuatan, disiplin, dan ketundukan pada kebenaran.
Kisah-kisah ini memberi pesan kuat: pasukan bukan sekadar kumpulan fisik yang terlatih, melainkan jiwa-jiwa yang beriman, berdisiplin, dan rela berkorban.
*Fungsi Strategis Kepanduan PKS*
Dalam konteks kekinian, Kepanduan PKS harus mengemban fungsi yang luas dan strategis:
*1. Garda Keamanan dan Wibawa Acara*
Kepanduan adalah tameng pertama yang menjaga ketertiban dan wibawa dalam setiap kegiatan. Ketika mereka berdiri tegap, berbaris rapi, dan melayani dengan senyum, masyarakat melihat wajah PKS yang berkarakter kuat dan berwibawa.
*2. Teladan Disiplin dan Keteguhan*
Kepanduan menjadi role model kader muda. Disiplin, ketaatan, pengorbanan, dan keteguhan mereka adalah contoh nyata bagi kader lain untuk belajar kepemimpinan lapangan.
*3. Garda Tangguh dalam Penanggulangan Bencana*
Indonesia adalah negeri rawan bencana. Dari banjir, gempa, hingga erupsi gunung, masyarakat selalu membutuhkan bantuan cepat. Kepanduan harus hadir sebagai barisan pertama: mengevakuasi, mendistribusikan bantuan, menenangkan warga. Inilah dakwah bil hal yang nyata, menebar manfaat di saat umat paling membutuhkan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)
*4. Interaksi Sosial dan Kedekatan dengan Masyarakat*
Kepanduan bukan sekadar pengawal internal, tetapi juga wajah ramah PKS di tengah masyarakat. Dari senyuman, sapaan, hingga pelayanan kecil, mereka membangun citra partai yang peduli dan dekat dengan rakyat.
*5. Sekolah Kepemimpinan Kader Muda*
Kepanduan adalah ruang pembinaan. Dari barisan kepanduan lahir kader-kader pemimpin yang terlatih fisik, mental, dan spiritual. Mereka belajar arti tanggung jawab, solidaritas, dan keberanian.
*Revitalisasi Kepanduan: Prioritas PKS*
Untuk mengembalikan keperkasaan itu, PKS perlu menempatkan kepanduan sebagai prioritas strategis:
1. Mengokohkan peran kepanduan dalam struktur partai dengan ruang yang jelas dan strategis.
2. Meningkatkan kapasitas kader lewat pelatihan fisik, mental, dan spiritual berkelanjutan.
3. Membangun figur panglima kepanduan yang berwibawa, disegani kader, dan dicintai rakyat.
4. Menjadikan kepanduan sebagai garda sosial yang terdepan dalam bencana, pelayanan, dan interaksi masyarakat.
5. Menjadikan Agustus sebagai bulan konsolidasi kepanduan, titik balik untuk kebangkitan semangat juang.
*Penutup: Momentum Kebangkitan*
Allah berfirman:
_"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…"_ (QS. Al-Anfal: 60).
Ayat ini bukan hanya perintah menyiapkan senjata, tetapi juga menyiapkan disiplin, moralitas, solidaritas, dan jiwa kepemimpinan.
Kini saatnya PKS menyalakan kembali api kepanduan. Dengan semangat Agustus, mari kita jadikan kepanduan sebagai pedang yang terhunus, perisai yang kokoh, sekaligus teladan kebaikan di tengah masyarakat.
*Kepanduan PKS harus bangkit kembali:* perkasa, berwibawa, penuh iman, siap mengawal dakwah, melayani bangsa, dan menginspirasi generasi.
Agustus adalah saatnya. Inilah momentum *kebangkitan kepanduan PKS.*
(*edwyn,bdg 19/08/2025*)*
Penulis, pemerhati dan praktisi kepanduan.
Komentar
Posting Komentar