*KECERDASAN KEUANGAN (1)*
*Apa yang membuat Anda kaya? Sebagian besar orang akan menjawab, _"Tentu saja uang!"_ Mereka salah.* Punya uang tidak menjadikan Anda kaya, karena setiap saat bisa saja Anda kehilangan uang. Memiliki real estat tidak membuat Anda benar-benar kaya karena real estat bisa kehilangan nilai.
*Jadi, apa yang membuat Anda kaya? _Pengetahuan._*
Bukan aset kasatmatalah yang bernilai. Informasi tentang aset itulah yang pada akhirnya menjadikan seseorang kaya atau miskin.
Bukan real estat, emas, saham, kerja keras, atau uang yang membuat Anda kaya; yang membuat Anda kaya adalah apa yang Anda ketahui tentang real estat, emas, saham, kerja keras, atau uang. Pada akhirnya, kecerdasan keuangan Anda-lah yang menjadikan Anda kaya.
*Terdapat Empat Kecerdasan Keuangan:*
1. Tahu Cara Mendatangkan Lebih Banyak Uang
2. Tahu Cara Melindungi Uang Anda
3. Tahu Cara Menganggarkan Uang Anda
4. Tahu Cara Mengungkit Uang Anda
Kecerdasan keuangan hampir atau benar-benar tak ada hubungannya dengan kecerdasan akademis. Anda bisa jadi genius secara akademis, tetapi luar biasa bodoh dalam hal kecerdasan keuangan.
…
.
.
.
_Mindset Wirausaha_
)|( BOEMKRAF )|(
KECERDASAN KEUANGAN (2)
*Empat Kecerdasan Keuangan:*
*1. Tahu Cara Mendatangkan Lebih Banyak Uang*
Semakin banyak uang yang Anda peroleh, semakin tinggi kecerdasan keuangan Anda. Orang dengan penghasilan Rp. 420 juta pertahun memiliki IQ keuangan lebih tinggi dibandingkan orang dengan penghasilan Rp. 60 juta per tahun.
*2. Tahu Cara Melindungi Uang Anda*
Dunia siap merampas uang Anda. Salah satu pemangsa uang terganas adalah pemerintah Anda, yang mengambil uang Anda secara legal.
Ambil contoh dua orang dengan penghasilan tahunan masing-masing Rp. 420 juta. Jika pajak yang orang pertama bayarkan adalah 20%, sedangkan orang kedua membayar pajak 35%, kecerdasan keuangan orang pertama lebih tinggi.
*3. Tahu Cara Menganggarkan Uang Anda*
Banyak orang gagal menyisihkan sebagian penghasilan semata karena cara orang-orang ini menyusun anggaran lebih mirip cara yang digunakan orang miskin daripada cara orang kaya. Menganggarkan uang juga membutuhkan kecerdasan keuangan.
Ambil contoh dua orang: A memperoleh Rp. 420 juta per tahun dan B hanya memperoleh Rp. 60 juta per tahun. Siapa yang memiliki kecerdasan keuangan lebih tinggi? A? Belum tentu. Katakanlah A menghabiskan Rp. 420 juta setahun sehingga pada akhir tahun dia kembali berada di titik awal. B, yang hanya memperoleh Rp. 60 juta per tahun, menyusun anggaran secara cermat dan sekarang mampu hidup nyaman dengan Rp. 50 juta setahun, kemudian menginvestasikan Rp. 10 juta sisanya. Siapa yang lebih kaya?
Jika kemampuan Anda dalam mengelola uang sangat buruk, uang sebanyak apa pun tidak bisa menolong Anda. Jika mampu menyusun anggaran dengan bijak dan tahu tentang bisnis dan investasi, Anda berada di jalur yang benar menuju kekayaan pribadi yang luar biasa, dan, yang lebih penting, kebebasan.
Mampu hidup nyaman dan tetap berinvestasi terlepas dari seberapa kecil atau besar penghasilan Anda membutuhkan tingkat kecerdasan keuangan yang tinggi. Surplus uang adalah sesuatu yang Anda harus anggarkan secara proaktif.
*4. Tahu Cara Mengungkit Uang Anda*
Setelah anggaran Anda mengalami surplus, tantangan keuangan selanjutnya adalah mengungkit surplus itu. Imbal hasil adalah salah satu ukuran kecerdasan keuangan lainnya.
Kecerdasan keuangan orang yang mampu memperoleh laba 50% atas uangnya lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya mampu meraih 5%. Kecerdasan keuangan orang yang mampu memperoleh laba bebas pajak sebesar 50% atas uangnya jauh lebih tinggi ketimbang orang yang hanya memperolah 5% lalu membayar pajak 35% atas laba yang 5% itu!
Sebagian besar orang menyimpan surplus keuangan mereka, jika ada, dengan menaruhnya di bank atau membenamkannya ke portofolio reksadana, dengan harapan strategi itu akan mengungkit uang mereka. Akan tetapi, ada banyak cara yang jauh lebih bagus untuk mengungkit uang Anda daripada tabungan dan reksadana. Investasi semacam itu tidak membutuhkan kecerdasan keuangan.
…
.
.
.
_Mindset Wirausaha_
)|( BOEMKRAF )|(
Komentar
Posting Komentar