*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 9 November 2025 / 18 Jumadil awal 1447
*Kedudukan Penghafal Al-Qur'an*
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، كَانَ النَّبِيُّ صل الله عليه وسلم يُجْمَعُ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ مِنْ قَتْلَى أُحُدٍ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ يَقُولُ:
أَيُّهُمَا أَكْثَرُ أَخْذًا لِلْقُرْآنِ؟
فَإِذَا أُشِيرَ إِلَى أَحَدِهِمَا قَدَّمَهُ فِي اللَّحْدِ...
Dari Jabir bin Abdullah bahwa,
"Rasulullah shalallahu alaihi wa salam mengumpulkan dua orang syuhada Uhud dalam satu kain, lalu beliau bertanya:
'Siapa di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al-Qur'an?'
Jika ditunjukkan salah satunya, beliau mendahulukannya di liang lahat."(HR. Abu Dawud no. 3211)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Nabi shalallahu alaihi wa salam mendahulukan jenazah yang lebih banyak hafalan Al-Qur'annya untuk diletakkan lebih dekat ke kiblat di liang lahat. Ini menunjukkan kemuliaan bagi orang yang berinteraksi dengan Al-Qur'an, terutama yang menghafal dan mengamalkannya.
2- Keutamaan Menghafal dan Memahami Al-Qur'an.
Nabi shalallahu alaihi wa salam menilai "yang lebih banyak hafalan Al-Qur'an" sebagai lebih utama di sisi Allah, sampai diutamakan posisinya di liang lahat.
Ini menunjukkan bahwa ilmu Al-Qur'an menjadi ukuran keutamaan seorang mukmin.
3- Penghormatan kepada orang yang hidup dengan Al-Qur'an
dengan memuliakan jenazah penghafal Al-Qur'an, Nabi shalallahu alaihi wa salam mengajarkan adab menghormati ahlul Qur'an, bahkan setelah wafat.
Ini menjadi pelajaran akhlak, Al-Qur'an memuliakan siapa pun yang memuliakannya.
4- Keterkaitan antara ilmu dan amal. Hadis ini menunjukkan bahwa sekadar hafal Al-Qur'an bukan tujuan akhir karena para syuhada itu bukan hanya hafal, tetapi juga beramal hingga gugur di jalan Allah.
Ini selaras dengan perintah Al-Qur'an untuk mengamalkan isi kandungannya.
Tema Hadis yang Berkaitan dengan Al-Qur'an
1- Orang yang akrab dengan Al-Qur'an diberi kedudukan tinggi di dunia dan akhirat bahkan sampai setelah meninggal
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ... يُرْجَوْنَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan menegakkan salat ... mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi."(QS. Fāṭir: 29)
2- Bahwa ilmu Al-Qur'an menjadi ukuran keutamaan seorang mukmin.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
"Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."
(QS. Al-Mujādilah: 11)
3- Al-Qur'an memuliakan siapa pun yang memuliakannya. Penghormatan terhadap ahlul Qur'an mengagungkan syiar Allah termasuk tanda takwa
وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
"Barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu dari ketakwaan hati."(QS. Al-Ḥajj: 32)
4- Amal dan penghayatan Al-Qur'an hafalan harus diiringi pengamalan isi Al-Qur'an
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُوا الْأَلْبَابِ
"(Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu yang penuh berkah, agar mereka mentadabburi ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran."
(QS. Ṣād: 29)
Komentar
Posting Komentar